Sejarah Nagari

Sejarah Koto Nagari Nagari Koto Gadang merupakan salah satu dari 11 nagari yang terletak di…

Baca Lebih Lanjut

Wisata Menakjubkan Koto Gadang

Janjang Koto Gadang

Janjang Koto Gadang  adalah salah satu objek wisata Tangga dan jalan yang bertembok ini melintas mulai dari Koto Gadang di lembah Ngarai Sianok lalu naik ke Bukittinggi.

Puncak Taruko

Terletak di kawasan Geopark Ngarai SianokPuncak Taruko menawarkan sebuah landscape alam yang mempesona. Pepohonan di puncak bukit dan tebing ngarai yang curam, serta hijau hamparan sawah di bawahnya memanjakan mata. Lokasi ini bisa dijadikan tempat rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah 268570907-876458323104588-8503715804868320688-nwebp-28598b7784be39d2a0e7a69c686d02c1-db9e16b3ca5100b21bb9a3178f7b9495_600x400-1-2.jpg

Ngarai Sianok

Ngarai Sianok merupakan sebuah lembah sempit yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Kontur Lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam.

Sekolah Kerajinan Amai Setia, Bentuk Kepedulian Ruhana Kuddus Atas Pendidikan Kaum Wanita - Harian Haluan

Museum Kerajinan Amai Setia

Museum itu merupakan sekolah kerajinan Amai Setia yang didirikan sejak tahun 1915 oleh Rohana Kudus, wartawan perempuan pertama di Indonesia yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2018. 

Masjid Nurul Iman Koto Gadang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Masjid Nurul Iman Koto Gadang

Sejak didirikan pertama kali pada tahun 1856, masjid ini telah mengalami perubahan bentuk dan beberapa kali perbaikan. Masjid paling awal, dikenal sebagai Masjid Jamik Tua, bergaya khas Minangkabau dengan atap-atap lancip berbentuk kerucut.

Rumah Kelahiran Haji Agus Salim

Rumah yang telah berdiri sejak tahun 1800-an tersebut merupakan tempat masa kecil Haji Agus Salim yang merupakan seorang diplomat, jurnalis, dan Menteri Luar Negeri Indonesia pada 1947-1949. Beliau laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari “Orang Tua Besar” (The Grand Old Man).

Mari Kunjungi Nagari Kami di alamat ini ya